Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash
Pasca-pemilu, terlihat adanya prediksi melonjaknya ekonomi Indonesia. Setelah periode ‘wait and see’ yang cukup panjang, investor dari berbagai sektor tampaknya tengah menanti momentum yang tepat. Mulai dari dampak Pandemi COVID-19 hingga proses pemulihan ekonomi Indonesia yang terhambat oleh kontestasi pemilu 2024.
Dengan situasi yang semakin kondusif di Indonesia, posisi investor dalam mengambil langkah strategis, serta stabilitas geopolitik global yang mendorong warga asing mencari tempat yang aman dan nyaman untuk berinvestasi, Indonesia semakin menjadi sorotan sebagai negara dengan kondisi ekonomi yang stabil.
Kemajuan ekonomi Indonesia telah menarik perhatian banyak investor asing yang tertarik untuk mengembangkan portofolio investasi mereka di tanah air, baik dalam skala perusahaan maupun individu.
Salah satu kawasan yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam harga properti serta tingkat hunian adalah Bali. Mari kita telusuri lebih lanjut informasi terperinci dalam artikel ini.
Bali dianggap sebagai tempat yang aman dan menarik untuk berinvestasi oleh banyak orang. Setiap tahun, jutaan wisatawan baru membanjiri Pulau Dewata ini. Dengan pertumbuhan pesat sektor pariwisata di Bali, pembangunan properti juga berkembang pesat di kawasan ini.
Tidak hanya warga lokal atau warga negara Indonesia saja, tetapi juga warga asing yang turut serta dalam manfaat bisnis properti di Bali. Mulai dari warga Rusia-Ukraina, Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika, semuanya tertarik dengan potensi bisnis properti yang ada di Bali.
Pertumbuhan sektor pariwisata dan properti di Bali telah mendorong kenaikan harga properti secara konsisten. Ini tentunya menjadi peluang sekaligus tantangan. Kehadiran banyak wisatawan memang menjadi faktor penting dalam bisnis ini karena menarik minat yang semakin bertambah. Namun, tantangannya adalah prinsip dasar ekonomi di mana permintaan yang tinggi akan mengakibatkan kenaikan harga.
Salah satu contoh nyata terjadi di daerah Canggu. Di sana, pembangunan properti komersial maupun residensial, seperti villa, tengah merajalela. Hal ini mengakibatkan kenaikan harga properti yang terus meningkat. Bahkan, efeknya terasa hingga ke daerah-daerah seperti Pererenan, Cemagi, Tanah Lot, Pantai Nyanyi, dan Kedungu. Pertumbuhan harga properti dan minat yang semakin meningkat menjadikan kawasan ini sebagai fokus pengembangan pariwisata Bali, yang diiringi oleh berbagai pembangunan tempat wisata baru, Beach Club, dan Villa yang ramai.
Bisnis Properti Bali, Pariwisata dan Properti, Investasi Hunian di Bali