fbpx

Desain tradisional rumah Bali mengikuti panduan arsitektur kuno yang memberikan manfaat psikologis yang signifikan. Di dalamnya, penghuni bangun di kamar tidur pribadi saat pagi yang sejuk, melangkah melalui taman tropis ke dapur untuk menyiapkan sarapan, dan menikmatinya di paviliun terbuka sambil matahari terbit. Konsep ini tidak hanya memanfaatkan kearifan lokal dan pengetahuan tentang lingkungan, tetapi juga mengatur suhu, menyediakan akses ke tanaman hijau, serta mempromosikan privasi dan kehidupan komunal. Desain ini bukan hanya cetak biru untuk desain hijau global, tetapi juga memberikan dukungan nyata terhadap kenyamanan fisik dan kesehatan mental penghuninya.

 

Rumah tradisional di Bali, secara tradisional, merupakan bagian dari kompleks yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga dengan hubungan kekerabatan. Kompleks ini mencakup paviliun terpisah untuk kamar pribadi, ruang keluarga, kegiatan upacara, dapur, lumbung, dan tempat pemujaan keluarga. Ruang hijau terletak di antara bangunan-bangunan ini, memberikan rasa memiliki dan kebersamaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Koneksi antara desain rumah dan kesehatan mental dijalin melalui perasaan memiliki yang sama, menciptakan ruang yang mempromosikan relaksasi dan kesejahteraan. Kehidupan komunal dan hubungan dengan tempat tinggal juga menjadi bagian dari rasa memiliki ini, dengan memiliki tempat untuk kembali yang merangsang perasaan kesinambungan, stabilitas, dan keabadian. Pentingnya privasi juga disoroti, memberikan penghuni kontrol atas lingkungan mereka dan mendorong kemudahan serta relaksasi.

 

Menjelang tahun 2050, perkiraan menunjukkan bahwa sekitar 280 miliar meter persegi dunia akan ditutupi oleh bangunan, terutama di Asia. Bangunan-bangunan baru ini, terutama di daerah perkotaan, cenderung berbentuk vertikal, meningkatkan kesepian karena kurangnya interaksi sosial. Desain bangunan menjadi krusial, bukan hanya dalam hal efisiensi energi, namun juga dalam meningkatkan kesejahteraan penghuninya. Rumah-rumah tradisional Bali telah mempertahankan gaya mereka dengan menggunakan material setempat, memberikan inspirasi bagi desain bangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan kesehatan, kesejahteraan, dan pengalaman manusia.

 

Desain rumah terdiri dari beberapa bangunan yang mengelilingi halaman terbuka. Desain ini memungkinkan aliran udara yang memadai dan memperbaiki suhu dalam ruangan, sangat bermanfaat bagi kesehatan mental di iklim panas dan lembab Bali. Desain harian rumah menciptakan siklus positif dengan menjaga suhu yang nyaman. Penggunaan paviliun terbuka tanpa dinding di depan kamar mengizinkan cahaya alami masuk, mendorong konektivitas antara dalam dan luar ruangan. Penempatan yang bijak di kompleks menciptakan ruang untuk taman, memperkuat kesehatan mental melalui hubungan visual dengan alam.

 

Celah di antara dinding bangunan dan perimeter kompleks mengurangi polusi suara dari lalu lintas di depan rumah. Lanskap dan vegetasi yang dipilih dengan baik signifikan mengurangi tingkat kebisingan di dalam dan luar kompleks. Bangunan yang menghadap ke dalam halaman menciptakan rasa aman dari pengaruh luar, dengan gerbang kecil dan tembok rendah memberikan privasi dan keamanan. Sebelum menerapkan strategi bangunan modern, penting untuk meninjau kembali pendekatan masa lalu, mempertahankan nilai-nilai lokal dan sejarah sambil memanfaatkan teknologi terkini. Pengetahuan ini, bersama dengan perkembangan teknologi, bukan hanya meningkatkan estetika, tetapi juga memberikan kontribusi pada hunian yang lebih sehat, penghuni yang lebih sehat, dan populasi yang lebih sehat.

Rumah Bali, Desain Tradisional, Desain Rumah

Open chat
Selamat Datang,
Ada yang bisa dibantu?