fbpx
Investasi Properti di Bali Menjadi Pilihan Utama di Tengah Pandemi

Masa pandemi menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi dalam properti, karena memberikan keuntungan yang lebih stabil dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Properti memiliki tingkat kenaikan nilai yang seimbang dengan inflasi serta memiliki potensi untuk terus meningkat nilainya seiring berjalannya waktu, terutama jika dapat disewakan.

 

Menurut Direktur PT Nuansa Permata Bali, Caleb Kosashi Mansjur, properti di Bali tetap menjadi incaran investor meskipun situasi pandemi. Villa di Bali menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik, terutama jika berlokasi di area premium. “Meskipun pada tahun 2020 terjadi penurunan aktivitas karena pembatasan wisata di Bali, namun saat ini industri pariwisata di Bali mulai pulih kembali, yang berdampak positif pada pasar properti,” kata Caleb Kosashi dalam pernyataannya pada Selasa (22/6).

 

Caleb Kosashi juga menyebutkan bahwa investasi villa di Bali semakin menarik karena masih sedikit pengembang yang membangun kompleks villa di sana. “Banyak pengembang lebih memilih untuk fokus pada apartemen dan rumah tapak, sehingga pasar villa masih memiliki potensi untuk meningkatkan nilai,” tambahnya.

 

“Dengan demikian, faktor ‘wait and see’ sebenarnya tidak signifikan bagi investor. Yang lebih penting adalah instrumen investasi yang mereka pilih, dan properti merupakan salah satu instrumen investasi yang paling aman dan menguntungkan, terutama di tengah situasi politik,” ujarnya.

 

Satya, seorang investor, menambahkan bahwa investasi properti di Bali sangat menjanjikan, mengingat peningkatan jumlah wisatawan, baik domestik maupun internasional, dalam tiga tahun terakhir. “Pada tahun 2018, jumlah wisatawan mancanegara mencapai 5,7 juta orang, yang merupakan potensi luar biasa bagi para investor properti,” katanya.

 

Satya juga menekankan bahwa selain harga, lokasi properti juga menjadi faktor penting bagi konsumen. Dia menunjukkan bahwa pemilik vila memiliki fleksibilitas untuk tinggal sendiri atau menyewakannya. Harga sewa villa di daerah Pecatu dan Uluwatu bisa mencapai 14 juta per malam. Namun, untuk menarik lebih banyak penyewa dan menjangkau pasar wisatawan dengan anggaran lebih terjangkau, Satya menyatakan bahwa mereka dapat menawarkan harga sewa mulai dari Rp3 juta per malam.

Investasi Properti Bali, Potensi Nilai Properti, Pengaruh Situasi Pandemi

Open chat
Selamat Datang,
Ada yang bisa dibantu?