
Bagi para pekerja milenial yang berniat memasuki dunia investasi properti, baik itu investasi dalam bentuk tanah atau rumah, diperlukan strategi yang matang agar dapat meraih keuntungan. Perencana Keuangan PINA Rista Zwestika mengingatkan bahwa investasi properti adalah langkah serius yang memerlukan perhatian khusus terhadap setidaknya 13 poin awal sebelum memulai.
Pertama-tama, adalah penting untuk memiliki tujuan investasi yang jelas. Rista menekankan bahwa calon investor harus memiliki pemahaman yang baik tentang tujuan mereka dalam berinvestasi properti, apakah itu untuk tempat tinggal sendiri, untuk mendapatkan penghasilan pasif dari sewa, atau sebagai investasi jangka panjang.
Setelah tujuan investasi ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan lokasi properti. Menurut Rista, pemilihan lokasi merupakan kunci keberhasilan dalam investasi properti. Lokasi yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik, aksesibilitas yang mudah, dan tersedianya fasilitas umum seperti sekolah, pusat perbelanjaan, dan transportasi publik adalah faktor yang perlu dipertimbangkan.
Berbicara tentang anggaran adalah langkah ketiga. Seberapa besar biaya yang harus dialokasikan oleh milenial tergantung pada harga properti, biaya perawatan dan pemeliharaan, serta biaya lain seperti pajak dan asuransi.
Keempat, Rista menekankan pentingnya memperhitungkan risiko dan peluang keuntungan. Investor milenial disarankan untuk terus mengevaluasi risiko yang mungkin timbul, termasuk fluktuasi harga properti dan biaya-biaya terkait seperti pemeliharaan dan pajak, serta potensi pendapatan dari sewa atau kenaikan nilai properti.
Langkah kelima adalah pembiayaan, di mana investor harus mempertimbangkan berbagai opsi pembiayaan seperti kredit perumahan atau pinjaman properti dengan memahami implikasi keuangan jangka panjang dari setiap pilihan.
Selanjutnya, penting untuk memperhatikan kondisi pasar properti saat ini dan melakukan riset menyeluruh mengenai properti yang diminati.
Rista juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap aturan pajak dan regulasi lainnya di wilayah properti yang diminati, serta pentingnya asuransi properti untuk melindungi investasi dari risiko kerusakan atau bencana alam.
Perencanaan jangka panjang, pengaturan keuangan pribadi, konsultasi dengan ahli, dan kesiapan secara emosional dalam menghadapi tantangan dalam sektor properti juga merupakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh milenial sebelum memulai investasi properti.
Modal yang Dibutuhkan untuk Investasi Properti
Menurut Shierly, Head of Advisory & Financial Planner Finansialku, milenial perlu memiliki modal awal sekitar 10 persen-20 persen dari nilai properti yang diinginkan, dengan tambahan dana ekstra sekitar 15 persen-25 persen dari nilai properti untuk biaya administrasi, renovasi atau perbaikan, serta biaya lainnya terkait akuisisi.
Untuk menghitung laba bersih investasi properti, Shierly menggunakan rumus pendapatan kotor dikurangi biaya operasional, biaya penyusutan, dan biaya bunga.
Waktu untuk Meraih Keuntungan dari Investasi Properti
Menurut Shierly, sektor properti mulai pulih, dengan harga sewa yang mulai meningkat. Bagi investasi properti yang disewakan, ekspektasi balik modal biasanya dalam jangka panjang, di atas 7 tahun.
Untuk menghitung return of investment (ROI) properti, Shierly menggunakan rumus laba bersih dibagi total investasi awal, dengan mengingat bahwa cuan investasi dapat berbeda tergantung pada faktor pendapatan, biaya, dan total investasi.
Kesimpulannya, investasi properti dapat menjadi strategi untuk mendapatkan penghasilan pasif, namun karena memiliki risiko likuiditas, penting untuk memperhatikan alokasi aset secara keseluruhan dan kekuatan modal dalam investasi awal.
Investasi Properti, Panduan Investasi, Properti Milenial