John Maynard Keynes merupakan seorang ahli ekonomi yang dikenal sebagai pencetus keynesiasme. Menurut Keynes, investasi di jaman modern ini tidak terlepas dari pengaruh pemerintah terhadap perkembangan pasar. Dilansir dari bmoney.id, terdapat 4 keputusan berinvestasi dari teori Keynes, yaitu: rasa optimisme, pertumbuhan ekonomi, modal saham publik yang naik, dan perkembangan teknologi.
Pertumbuhan ekonomi dan rasa optimisme adalah dua faktor yang menjadi alasan utama untuk melakukan investasi properti di Bali saat ini. Keynes mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh campur tangan pemerintah, dalam hal ini kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Sejak adanya kebijakan VoA dan kelonggaran karantina yang diterapkan oleh pemerintah, kedatangan wisatawan ke Bali meningkat pesat. Dilansir dari pedulicovid19.kemenparekraf.go.id, wisatawan asing yang menggunakan visa on arrival (VoA) ke Bali terus bertambah. Sebanyak 2.959 VoA telah dikeluarkan imigrasi setelah aturan tersebut berlaku. “Sampai saat ini sudah tercatat 2.959 pengajuan VoA,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas Ngurah Rai, I Gede Surya Mataram, Kamis (24/3/2022).
Adanya kedatangan wisatawan yang meningkat pesat ini, tentunya meningkatkan demand dalam sektor penginapan. VoA yang diterapkan di Bali memberi waktu selama 30 hari untuk wisatawan melakukan aktivitasnya. Maka dari itu, penyewaan villa menjadi pilihan yang sangat ideal bagi mereka.
Dalam sudut pandang investor, inilah waktu yang tepat untuk memenuhi demand pasar dengan menyediakan supply. Merujuk ke keynesiasme, dengan adanya optimisme yang dirasakan beberapa pihak seperti: investor, perusahaan, pemilik modal, dll. Maka nilai investasi pun akan kian meningkat.
Dari hampir seluruh owner / pembeli unit di project Samani Villa Ungasan sudah merasakan optimis dan menyiapkan asset propertinya untuk diinvestasikan. Apakah anda yang menjadi selanjutnya?