Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia sejak awal 2020 memunculkan ketidakstabilan pada banyak sektor, salah satunya dan yang paling penting adalah perekonomian. Situasi ini berdampak secara global, termasuk negara Indonesia dan Provinsi Bali. Sektor pariwisata merupakan ujung tombak perekonomian di Bali. Selama pandemi berlangsung akses wisatawan yang ingin bepergian ke Bali menyebabkan penurunan di sektor pariwisata, tidak terkecuali di bidang properti. Situasi ini menyebabkan harga unit di properti kian menurun, dan menjadi kesempatan baik untuk para investor yang ingin melakukan pembelian. Karena kedepannya, prospek keuntungan di bidang properti Bali akan kian menaik apalagi dengan adanya event-event internasional yang berlangsung di Bali.
Data Penanaman PMDN (Modal Dalam Negeri) yang disediakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali menunjukkan bahwa pada tahun 2020 mencapai nilai 5 Miliar rupiah dan PMA (Penanaman Modal Asing) mencapai nilai 4 triliun rupiah. Modal ini digunakan untuk prospek perekonomian di Bali dan sudah terealisasi. Hal ini menunjukan bahwa Bali masih tetap mampu menarik para investor yang masih optimis ingin berinvestasi atau beli villa di Bali.
Data lain dari Knight Frank Global yang merupakan sebuah lembaga riset internasional telah mencatat individual-individual kaya yang dikategorikan UHNWI (Ultra High Net Worth Individual) di Indonesia naik menjadi 67% pada masa antara 2020-2025. Yang menarik adalah dana mereka dominan digunakan untuk melakukan investasi di sektor properti. Hal ini menandakan bahwa individual-individual tersebut masih yakin terhadap potensi investasi property di Bali walau dalam keadaan pandemi.
Dengan rata-rata okupansi 70% dan Return of Investmen (ROI) bisa mencapai 10%, properti villa di Bali menjadi investasi yang menjanjikan. Walaupun Indonesia masih dalam keadaan pandemi, wisatawan masih mengenal bali sebagai destinasi wisata yang populer. Wisatawan akan selalu ada karena Bali merupakan kawasan yang menjanjikan dan tidak pernah lepas dari tren pariwisata. Inilah mengapa investasi properti Bali sangat menjanjikan
Pesatnya perkembangan pariwisata di Bali dalam beberapa tahun ke belakang menyebabkan adanya kemunculan banyak daerah wisata baru bagi wisatawan. Tidak hanya kawasan terkenal seperti Kuta, Seminyak, dan Ubud yang menjadi daerah potensial. Daerah lain seperti Singaraja, Ungasan, Pecatu, dan Tabanan pun mulai menunjukkan objek-objek wisata yang memiliki potensi untuk menjadi tren pariwisata, beberapa sudah membuktikannya. Kedepannya, pariwisata di Bali akan terus meningkat dengan alasan-alasan di atas. Sehingga, pembelian unit properti sekarang saat harga sedang menurun merupakan pilihan investasi terbaik bagi anda.