Presiden Rusia Vladimir Putin membuka penerbangan langsung Rusia ke Pulau Bali. Sehingga hal ini akan berdampak untuk pariwisata Bali. Ini jadi salah satu bahasan dalam pertemuannya dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kremlin.
Di situs Kepresidenan Rusia, Putin mengatakan dirinya berbicara dengan Jokowi soal kemungkinan tersebut. “Selama pembicaraan kami dengan Bapak Joko Widodo, kami fokus pada bidang kerja sama yang penting seperti pertukaran kemanusiaan, budaya, wisata, dan pendidikan. Kami sedang mendiskusikan kemungkinan melanjutkan layanan udara langsung antara Moskow dan pulau Bali,” kata Putin dikutip dari detikNews, Jumat (1/7/2022).
Bukan tanpa alasan wacana ini bergulir. Sebab saat ini sudah ada pelonggaran pembatasan COVID-19 bagi pelancong serta aturan bebas visa berlaku.
Kemungkinan Rusia membuka penerbangan langsung ke Pulau Bali pun direspons positif Jokowi. Ia akan segera membentuk tim untuk membahasnya.
“Kami berdiskusi panjang mengenai kerja sama antara Rusia dan Indonesia baik di bidang investasi, perdagangan, dan di bidang turisme yang akan kita tidak lanjutkan dengan membentuk tim agar bisa membahasnya secara detail,” ujar Jokowi dalam pernyataannya.
Indonesia ternyata jadi salah satu tujuan rutin wisatawan Rusia. Selama 2022 ini, ribuan wisatawan Rusia sudah menginjakkan kaki di Indonesia.
Mengutip data BPS, selama Januari ada 1.147 turis Rusia yang datang ke Tanah Air. Angka itu terus melesat menjadi 1.250 orang pada Februari, lalu 2.053 orang pada Maret, dan 2.487 orang pada April.
Salah satu destinasi utama wistawan Rusia adalah Pulau Bali. Bahkan, wisatawan Rusia sempat mendominasi jumlah kedatangan ke Pulau Bali pada periode Februari 2022.
Turis Rusia Gemar Berwisata di Bali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan, hampir 90 persen penduduk Rusia mengenal Bali dan menempatkan Pulau Dewata sebagai daerah tujuan wisata utama mereka. Menurut Sandiaga, hal ini dikarenakan wisatawan Rusia tertarik dan penasaran dengan aktivitas pantai.
Selain itu, ia menambahkan, untuk preferensi berlibur wisatawan Rusia, mereka biasanya memilih perjalanan dengan fasilitas mewah, sehingga berkualitas. “Untuk preferensi berlibur turis Rusia, mereka memilih perjalanan dengan fasilitas luxury (mewah) bersama keluarga, jadi biasanya mereka (bawa) rombongan keluarga kalau berwisata termasuk ke Bali,” terangnya seperti dilansir kompas.com.
“Waktu kunjungan mereka termasuk panjang dan spending (pengeluarannya) juga cukup besar,” imbuhnya.
Adanya penduduk Rusia sebagai wisatawan langganan pulau Dewata tentu menjadi dorongan yang cukup besar untuk pariwisata di Bali. Potensi daya Tarik wisata menjadi buah bibir atau word of mouth mampu mengajak lebih banyak wisatawan Rusia pada bulan-bulan mendatang.
Mengetahui jumlah wisatawan, tidak dari Rusia saja, yang datang ke Bali kian meningkat. Bagi para investor tidak ada waktu yang lebih tepat untuk berinvestasi properti mulai sekarang.