Firman Pamungkas Putra, Associate Vice President Marketing 99 Group Indonesia, mengungkapkan bahwa Bali memiliki permintaan tanah yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain seperti Medan dan Makassar. Hal ini disebabkan oleh potensi sewa tanah yang dapat dikembangkan menjadi properti residensial atau komersial, baik untuk hak pakai ataupun disewakan kembali.
Dari segi usia, mayoritas minat pembeli properti di Bali berada pada rentang usia 25-34 tahun (27,1%), diikuti oleh usia 35-44 tahun (23,1%) dan usia 45-54 tahun (20,6%).
Ada lima wilayah yang paling diminati di Bali oleh pencari properti, dengan Badung menjadi yang paling populer dengan persentase 48,2%. Kemudian diikuti oleh Denpasar (29,9%), Gianyar (13,1%), Tabanan (4,7%), dan Buleleng (2,6%).
Menurut Firman, Badung, Denpasar, dan Gianyar adalah destinasi wisata favorit baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, dengan akses yang mudah dari dan ke Bandara Internasional Ngurah Rai. Ketiga wilayah ini dilengkapi dengan fasilitas publik dan pengembangan komersial yang memadai untuk mendukung kegiatan dan kebutuhan wisatawan.
Firman menjelaskan bahwa popularitas Badung sebagai pusat aktivitas wisata di Bali juga menunjukkan tingkat pengembalian investasi (yield) yang tinggi, mencapai 4,9%. Angka ini lebih tinggi daripada kota-kota besar lainnya termasuk area Jabodetabek, sehingga wilayah ini dianggap potensial untuk investasi properti.
Keywords: Properti Bali, Permintaan Usia 25-34 Tahun, Popularitas Investasi Badung