fbpx

Permintaan (Demand):

 

Pasar properti di Indonesia menunjukkan beragam persentase permintaan di berbagai segmen harga. Dilansir dari rumah.com, pasar property saat ini didominasi oleh pencarian properti sebagai berikut:

·        Segmen menengah (300 juta hingga 750 juta rupiah) memiliki permintaan yang kuat sebesar 18%.

·        Properti premium dalam kisaran 1,5 miliar hingga 4 miliar rupiah juga memiliki permintaan yang kuat, menyumbang 34% dari
pencarian.

 

·        Properti mewah (dengan harga di atas 4 miliar rupiah) Terdapat 18% dari pencarian, mencerminkan minat yang signifikan.

Hasil sewa (rental yields) memberikan pandangan yang penting dalam menganalisis pasar properti. Harga sewa harian, tergantung ukurannya biasanya disewakan dengan tarif rata-rata sekitar Rp2.281.000 per hari. Khususnya, untuk unit dengan dua kamar tidur, tarif sewa per harinya adalah sekitar Rp4.123.000. Sementara itu, untuk unit berjumlah tiga kamar tidur dan empat kamar tidur, tarif sewanya adalah sekitar Rp7.000.000 dan Rp6.300.000 masing-masing (Airbnb).

Mengetahui harga sewa harian ini sangat penting untuk menilai kelayakan suatu proyek pengembangan properti untuk diinvestasi. Data menunjukkan bahwa vila dengan dua hingga tiga kamar tidur memiliki potensi viabilitas yang paling menjanjikan.

Proyeksi Ekonomi Bali dan Dampaknya pada Sektor Properti di 2024:

Ekonomi Bali mengalami tren positif pada tahun 2022 dan diperkirakan akan tumbuh antara 4,50% – 5,30% pada tahun 2023 (Bank Indonesia). Pertumbuhan ini didorong terutama oleh peningkatan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara.

Dengan upaya yang konsisten dan langkah-langkah strategis, terutama dalam mempromosikan sektor pariwisata dan memupuk kepercayaan global dalam penanganan pandemi COVID-19, dapat diasumsikan bahwa ekonomi Bali akan terus berkembang di tahun 2024.

Proyeksi untuk tahun 2024 mencakup pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, asalkan tidak ada gangguan global besar. Bali mungkin tumbuh pada tingkat 5,50% – 6,30% pada tahun 2024. Ini didukung oleh perbaikan lebih lanjut di sektor-sektor yang menunjukkan tren positif, seperti pariwisata, perdagangan, konstruksi, dan pertanian.

Inflasi di Bali dikelola dengan baik dan diperkirakan akan tetap berada dalam target nasional sekitar 3%±1% pada tahun 2023. Dalam proyeksi untuk tahun 2024, inflasi di Bali kemungkinan akan tetap stabil, bahkan mungkin mendekati batas bawah kisaran 3%±1%, berkat dinamika pasokan dan permintaan yang seimbang.

 

Dampak Terhadap Sektor Properti:

Peningkatan Permintaan: Seiring perbaikan situasi ekonomi dan berkembangnya pariwisata, permintaan properti, terutama di sektor pariwisata dan perhotelan, diperkirakan akan meningkat. Ini termasuk permintaan untuk hotel, resor, vila, dan properti sewa jangka pendek lainnya.

Peningkatan Harga: Dengan peningkatan permintaan dan potensi aliran investasi domestik dan asing, harga properti di Bali mungkin mengalami apresiasi, menjadikannya sektor yang menguntungkan bagi para investor.

Konstruksi dan Pengembangan: Proyek-proyek strategis yang berlanjut, seperti yang terlihat pada tahun 2022 dan 2023, diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2024. Ini menunjukkan bahwa sektor konstruksi, yang secara langsung memengaruhi pasar properti, akan tetap kuat. Proyek-proyek baru yang mengakomodasi baik penduduk lokal maupun wisatawan, seperti kompleks perumahan, ruang komersial, dan perbaikan infrastruktur, bisa meningkat.

Keberlanjutan: Seiring pertumbuhan sektor properti di Bali, mungkin akan ada kekhawatiran meningkat tentang pembangunan berkelanjutan. Memastikan bahwa pembangunan tidak berdampak negatif pada keindahan alam Bali dan warisan budayanya akan menjadi krusial. Pengembangan properti ramah lingkungan dan berkelanjutan mungkin akan mendapatkan perhatian.

Kredit Properti dan Pembiayaan: Dengan sektor perbankan yang menunjukkan tanda-tanda positif dan peningkatan intermediasi perbankan, pembiayaan properti dan hipotek mungkin menjadi lebih mudah diakses dan menarik. Ini bisa lebih meningkatkan permintaan di pasar properti, membuatnya lebih mudah bagi penduduk lokal maupun orang asing untuk berinvestasi.

Kesimpulan:

Tahun 2024 tampaknya menjanjikan bagi ekonomi Bali, dengan sektor properti berpotensi menjadi salah satu penerima manfaat utama dari pertumbuhan ini. Namun, pembangunan yang strategis dan berkelanjutan akan menjadi penting untuk memastikan manfaat jangka panjang bagi pulau ini dan penduduknya. Potensi pertumbuhan di sektor pariwisata dan infrastruktur juga menandakan peluang investasi yang menarik di Bali.

 

Pasar Property di Bali, Perekonomian Bali 2024, Peluang Investasi

Open chat
Selamat Datang,
Ada yang bisa dibantu?